1/21/16

Pivot point resistance dan support

Disini akan saya jelaskan apa itu pivot point resistance dan support, perhatikan baik-baik.

R2 = P + (H - L)
R1 = P + (P - L)
garis resistance merupakan sebuah level atau titik dimana harga tidak akan bergerak naik lagi (tertahan pada batas atas)
saat harga mendekat garis resistance, pasar akan bereaksi secara psikologis menganggap harga sudah terlalu tinggi (over bought). Dan karena harga tinggi maka akan timbul minat untuk menjual (ditambah aksi profit taking dari posisi buy). Disebabkan minat jual (sell) lebih banyak dari pada beli (buy) maka harga akan beranjak turun menjauh lagi dari garis resistance



Pivot Point = (H + L + C + O)/4
Pivot Point adalah level harga teknikal yang digunakan untuk menganalisis dan memperkirakan pergerakan harga, yang perhitungannya diperoleh dari rata-rata harga terpenting (high, low dan close) sebuah instrumen dalam periode tertentu

Prinsip dasar Pivot yaitu :
• Biasanya bila harga dibuka di atas pivot maka secara psikologis harga akan naik (meskipun tidak selalu) begitu juga sebaliknya.
• Harga cenderung berusaha untuk menembus level-level pivot, support & resistance.
• Bila momentum kuat maka harga akan menembus pivot menuju support atau resistance tetapi bila momentum lemah maka harga akan berbalik arah.
• Bila harga tidak menyentuh pivot biasanya harga cenderung menjauhi pivot.

Selain untuk menganalisis tren, terlampuinya level pivot dapat digunakan sebagai level entri dan exit. Umumnya level-level tersebut diperoleh melalui penggunaan support dan resistance pivot point.

Sebagai contoh misalnya seorang trader yang berorientasi trend following dapat menempatkan order posisi beli beberapa tick di atas level resistance (buy stop) dan menempatkan stoploss beberapa tick di bawah level support, atau sebaliknya menempatkan posisi jual beberapa tick di bawah level support (sell stop) dan stoploss beberapa tick di atas resistance.

Seorang trader lain juga dapat menggunakan metode yang berbeda, dengan menempatkan posisi jual beberapa tick di bawah resistance penting (sell limit), dan menempat stoploss beberapa tick di atas resistance. Atau juga sebaliknya, menempatkan posisi beli beberapa tick di atas level support (buy limt), dan menempatkan stoploss beberapa tick di bawah support

S1 = P + (P + H)
S2 = P - (H + L)
Pada prinsipnya garis support merupakan sebuah level atau titik dimana harga tidak akan bergerak turun lagi (tertahan pada batas bawah)
Saat harga mendekat garis support, pasar akan bereaksi secara psikologis menganggap harga sudah terlalu rendah (over sold). Dan karena harga rendah maka akan timbul minat untuk membeli (ditambah aksi profit taking dari posisi sell). Disebabkan minat beli (buy) lebih banyak dari pada jual (sell) maka harga akan beranjak naik menjauh lagi dari garis support

Rumus lengkap :

Resistance 3 = High + 2*(Pivot - Low)
Resistance 2 = Pivot + (R1 - S1)
Resistance 1 = 2 * Pivot - Low
Pivot Point = ( High + Close + Low )/3
Support 1 = 2 * Pivot - High
Support 2 = Pivot - (R1 - S1)
Support 3 = Low - 2*(High - Pivot)

Cara Membaca :

1,a. Jika harga naik dari pivot menuju R1, maka kemungkinan harga akan terus naik ke R2, dan   jika pasar sedang EDAN akan terus naik ke R3
   b. harga berpotensi turun jika sampai ke R2 / R3

2 a. Jika harga turun dari pivot menuju S1, kemungkinan harga akan terus turun ke S2 sampai S3
   b. harga mungkin akan berbalik ke atas jika mencapai S2 / S3