- anatomi Kamera DSLR dan perbedaan kamera DSLR Pemula dan Proffesional Pahami dahulu bagaimana kamera anda bekerja. Coba pelajari tombol-tombol di kamera anda, pahami fungsinya apa saja. Jangan lupa menu dan fungsi-fungsi juga, buku petunjuk atau manual book jangan sampai hilang karena buku ini penting bila kamera anda berbeda dengan kamera yang banyak digunakan orang. Aplikasi teknik fotografi apapun tanpa penguasaan kamera DSLR hasilnya tidak akan maksimal. Sekedar pengetahun ada baiknya anda juga mengerti perbedaan antara kamera DSRL yang professional dan pemula, kenapa? Sebenarnya prinsip kamera semua sama namun ada beberapa fasilitas pada kamera DSLR professional yang tidk ada di kamera pemula. Anda bisa membaca kembali post
- Selanjutnya adalah mempelajari tiga kompenen penting dalam fotografi yang sering disebut juga segitiga eksposure yaitu: shutter speed, aperture, dan ISO. Terkadang beberapa fotografer melakukan kombinasi dari ketiga hal diatas dan menciptakan teknik fotografi yang baru. Semisal shutter speed rendah dengan Aperture besar untuk memotret low light dimalam hari.
a. Shutter speed
Penjelasan secara teoritis silakan baca post tiga komponen penting fotografi-shutter speed.
Coba anda bermain-main sekaligus bereksperimen dengan shutter speed,
tau dimana letak pengaturan shutter speed kan? Silahkan baca kembali
tulisan diatas. Anda bisa bereksperimen di jalan, foto salah satu
kendaraan yang lewat dari pinggir jalan dengan penaturan shutter speed
1/30 dan 1/100. Bandingkan hasilnya diantara dua kecepatan shutter.
Pada angkan 1/30 hasil nya, objek foto akan seperti berkelebat sedangkan
pada angka 1/100 objek foto tampak seperti membeku.
b. Aperture
Penjelasan teoritisnya bisa dilihat pada post tiga komponen penting fotografi: Aperture.
Aperture dalam bahasa Indonesia berarti diafragma kamera. Aperture juga
erat kaitannya dengan Depth of Field (Dof), silahkan baca teorinya di Memahami Depth of Field.
Semakin besar anda membuka aperture dan ditandai dengan angka bukaan
yang kecil f 1.8, f 2.4, maka semakin banyak cahaya yang masuk kedalam
sensor/film. Silahkan anda mencoba memfoto objek dengan bukaan aperture
yang besar semisal dengan f 1.8 maka hasilnya background akan blur dan
tajam hanya pada objek saja biasanya teknik fotografi
ini digunakan untuk fotografi portrait. Berbeda bila anda memfoto dengan
aperture dengan bukaan kecil seperti f 8/ f 11 maka seluruh bagian foto
akan tampak tajam dan teknik fotografi ini cocok untuk fotografi landscape.
c. ISO
Sebelum saya memberikan contoh dalam penggunaan ISO ada baiknya membaca post tiga komponen penting dalam fotografi: ISO.
Hal ini penting bagi pemula karena penggunaan ISO sangat terkaitan
dengan noise, dengan ISO yang rendah maka noise di foto akan berkurang
dan ini salah satu tips mengatasi noise.
Anda bisa bereksperimen dengan mengubah-ubah angka ISO di kamera anda
pada saat memotret foto. Hasilnya silahkan lihat anda memperbesar foto
di computer, Akan terlihat perbedaan yang jelas. Salah satu teknik
untuk mendapatkan foto yang tajam anda harus mengkombinasikan ISO yang
rendah dengan aperture bukaan besar, teknik fotografi ini mudah digunakan dan diaplikasn dan hasilnya memuaskan.
- Langkah ketiga yang perlu anda pelajari agar foto anda terlihat menarik adalah adalah memahami
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah keseimbangan dan tekanan. Prinsip keseimbangan ini sangat penting
karena tanpa keseimbangan yang tepat maka foto akan terlihat ganji.
Aplikasi dari teknik fotografi ini semisal anda
menemukan beberapa obyek batu yang berwarna ringan (terang) lalu anda
hendak memotretnya maka yang diperlukan adalah anda perlu mencari
sesuatu yang gelap untuk mengimbanginya dengan bebatuan yang gelap.
Selanjutnya menimbulkan pada tekanan pada foto anda, ada beberapa macam
cara seperti objek yang kontras, mengisolasi objek, penempatan objek
yang tepat, objek yang menampilkan irama, dan kesatuan dari cara-cara
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Didalam foto sebaik anda menambahkan
unsur visual seperti garis, bidang (shape), warna, texture, dan pola.
Foto akan terasa hampa bila dan kosong bila anda tidak beberapa unsur
tersebut, tidak perlu semuanya paling tidak satu terutama untuk
fotografi landscape kaena hal ini yang menjadikan foto tersebut menarik.
Memilih juga sangat penting, persepektif
juga dapat ditimbulka memalui pengambilan sudut foto. Ada beberapa cara
untuk pengambilan sudut foto dan semuanya akan menampilkan
karakteristik foto yang berbeda-beda. Sudut pengambilan gambar
tergantung fotografer menempatkan kamera untuk mengambil sebuah objek.
Pengambilan sudut gambar akan sangat mempengaruhi pemirsa yang melihat
foto anda sekaligus teknik fotografi ini akan
mempengaruhi hasil foto yang anda ambil. Sudut pengambilan ada beberapa
macam seperti profile angle, full frontal angle, side angle, high angle,
low angle, dan back angle. Untuk memahami bagaimana aplikasi teknik fotografi ini silahkan baca kembali post saya Tips Teknik Fotografi Pengambilan Sudut Foto.
The rule of third adalah cara menempatkan
objek di dalam frame foto. The rule of thirds adalah pembagian bidang
gambar menjadi tiga bagian vertical dan tiga bagian horizontal.
Garis-garis vertical dan horizontal ini merupakan posisi penempatan
objek paling ideal. Dalam dunia fotografi, the Rule of third atau aturan
1/3 bagian adalah petunjuk bagaimana caranya memposisikan obyek di 1/3
bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Teknik fotografi
ini juga termasuk dalam mengkomposisikan obyek kedalam satu frame,
dengan posisi yang tepat mengikuti acuan aturan sepertiga itu. Aturan
ini mungkin lebih tepat disebut sebagai panduan, sebab tidak selamanya
penempatan obyek di 1/3 bagian foto itu nikmat untuk dilihat bergantung
dari obyek dan hasil foto yang dihasilkan oleh fotografer.
Sumber : www.lensafotografi.com