4/22/13

Tekhnik Pencahayaan dalam Studio

Ada beberapa teknik pencahayaan studio dalam fotografi yang umum digunakan terutama pada saat pemotretan didalam studio, bukan hanya untuk memotret orang saja namun juga apapun jenis fotografi studio semisal, fotografi makanan, fotografi produk yang mengharuskan dilakukan didalam ruangan. Berikut teknik yang umum dipakai, antara lain:
Teknik Fotografi
Adanya daerah gelap di hidung merupakan salah satu ciri short light
1. Short Light
Short light berdiri merupakan tipe teknik pencahayaan fotografi dalam studio, di mana daerah wajah objek yang terjauh disinari dengan cahaya utama. Denganteknik fotografi ini, wajah yang jauh dari sumber cahaya akan under exposure dan bagian wajah yang terkena cahaya akan lebih terang. Hasil yang Anda dapatkan ketika menggunakan teknik pencahayaan studio ini mengakibatkan seakan-akan wajah menjadi tipis, itulah sebabnya mengapa teknik pencahayaan studio ini baik untuk memotret orang yang gemuk (pipi chubby). Tips yang perlu diingat, teknik fotografi short light akan membuat objek menjadi lebih ramping.
Teknik Fotografi
Broad Light
2. Broad light
Broad light merupakan keballikan dari short light. Dalam teknik fotografi broad light ini, sisi yang tersinari dengan baik adalah sisi yang berhadapan langsung dengan kamera. Teknik pencahayaan studio ini dapat digunakan untuk memberikan kekuatan  untuk foto portrait dan umumnya digunakan untuk portrait seorang laki-laki yang dapat memunculkan karakteristik objek  pria yang maskulin. Berhati-hatilah untuk tidak mengubah wajah terlalu banyak, karena ini bisa membuat telinga mendominasi frame foto, meskipun itu hanya bayangannya saja. Teknik ini juga dapat ditunjang dengan teknik fotografi lain seperti teknik fill-in light untuk mengisi daerah yang gelap, dimana penggunaan reflektor berlawanan dengan sumber cahaya sangat disarankan.
Teknik Fotografi
Split Light
3. Split Light
Split light pada prakteknya lebih sulit daripada teorinya. Pasang Lampu utama Anda dengan arah  90 derajat menghadap objek.  Teknik pencahayaan studio ini dapat dikatakan berhasil bila lampu hanya menerangi objek setengahnya saja, objek akan terlihat lebih langsing. Anda dapat menggunakan teknik ini untuk mempersempit wajah lebar atau hidung. Hal ini juga dapat digunakan untuk menutupi kekurangan/cacat pada bagian wajah. Untuk mengahasilkan dampak yang sangat dramatis, teknik fotografi dengan split light tidak disarankan menggunakan teknik fill-in. Pada dasarnya dengan teknik ini anda akan melihat sebuah bayangan yang dramatis menuju langsung ke wajah objek. Dalam kasus lampu utama Anda adalah flash, Anda mungkin perlu untuk berpikir tentang cahaya tambahan, bukan untuk mempengaruhi eksposur pada foto anda, tetapi hanya untuk menerangi objek saja karena lampu flash hanya akan nyala pada saat shutter ditekan. Kami menyebutnya cahaya tambahan kecil  atau disebut juga modeling light.
Teknik Fotografi
Rembrandt Lighting
4. Rembrandt Light
Rembrandt light dikenal sebagai pencahayaan klasik yang artistik.  Teknik pencahayaan  rembrant adalah nama yang diberikan untuk teknik fotografi yang diciptakan oleh seorang master seni yang digunakan untuk efek pencahayaan dibanyak lukisannya. Teknik fotografi ini sangat fundamental dimana dengan teknik ini pencahayaan bayangan dari hidung menempel dengan bayangan di sepanjang sisi wajah, sehingga menciptakan segitiga yang menerangi daerah pendek wajah (hampir seluruh wajah tersinari dengan merata). Dalam kasus ini bayangan hidung tidak terhubung dengan bayangan pipi, itu tidak benar-benar dianggap sebagai pencahayaan Rembrandt, ini hanya pencahayaan pendek.
Teknik Fotografi
Bayangan dibawah hidung yang seperti kupu-kupu sehingga disebut butterfly light
5. Butterfly Light
Butterfly light dihasilkan bila penempatan lampu utama tepatnya di depan wajah subyek dan mengubah ketinggian untuk membuat bayangan langsung di bawah hidung. Teknik fotografi pencahayaan dalam studio ini disebut sebagai butterfly light karena bentuk bayangan dibuat tepat di bawah hidung dan membentuk bayangan seperti kupu-kupu. Ketika hidung  mengarahkan ke arah sumber cahaya, dan cahaya cukup untuk membentuk banyangan ke bawah, maka hasilnya adalah bayangan seperti kupu-kupu. disn Anda juga bisa memanfaatkan reflektor yang ditempatkan di bawah sumber cahaya utama untuk mengisi bagian bawah wajah (mata soket, bawah hidung dan di bawah zona dagu).
Teknik Fotografi dengan Penggunaan Reflektor
Reflektor dalam fotografi hanya hanya item yang berguna untuk memantulkan cahaya ke arah sobjek Anda. Reflektor digunakan berpasangan dengan flash , baik pemotretan studio atau diluar ruangan. Pada teknik pencahayaan studio, reflektor digunakan sebagai cahaya pengisi (fill-in) yang fungsinya menerangi daerah gelap. Reflektor dapat diposisikan pada berdiri dengan alat atau dipegang oleh seorang asisten untuk membantu pencahayaan langsung ke objek.
Ada beberapa jenis warna reflector yang digunakan, dimana warna akan sangat mempengaruhi cahaya yang dipantulkan kembali. Berikut kegunaan warna pada reflektor:
• Emas – menghasilkan warna hangat
• Putih – kesan warna netral
• Biru – membuat warna dingin
• Silver – menghasilkan warna netral tapi lebih terang dari putih
Jenis perubahan dalam warna cahaya berasal dari temperatur warna dan white balance.
Membuat cahaya menjadi lebih lembut
Bagaimana Anda mengahasilakn cahaya yang lembut atau keras? Kualitas kelembutan cahaya didasarkan umumnya didasarkan pada ukuran cahaya dibandingkan dengan objek. Setiap jenis cahaya, diposisikan tepat mengarah objek, akan menerangi dengan cahaya yang lembut, dan sumber cahaya yang jauh dan terarah dapat menghasilkan cahaya yang keras. Matahari adalah contoh yang baik tentang hal ini -  sangat besar dengan jarak 93 juta mil jauhnya. Jika sama sekali tidak ada awan, sinar matahari akan benar-benar keras, karena sumber cahaya ini akan terlihat cukup kecil secara relatif. Namun pada hari yang mendung, dengan matahari tertutup oleh awan, awan bertindak sebagai diffuser raksasa dan membuat seluruh langit berubah menjadi sumber cahaya yang benar-benar lembut. Untuk mendapatkan dampak yang lembut setara, kita akan membutuhkan teknik fotografi yang memanfaatkan  pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya besar yang relatif dekat dengan subjek atau sumber berukuran lebih kecil dari cahaya yang sangat dekat dengan subjek. Umumnya pada pemotretan dalam studio untuk memperbesar sumber cahaya  maka digunakanlah payung atau softbox sekaligus membuat cahaya terdistribusi secara merata (diffused).