The Rule of Thirds
Bagi
sebagian penghobi fotografi ini merupakan salah satu rumus penting
dalam memfoto objek, terserah alat yang digunakan baik itu kamera DSLR, poket, prosumer lomo atau hanya sekedar kamera hp. Tips ini dapat di kombinasikan dengan tips sebelumnya yang sudah dijelaskan yaitu prinsip umum seni, unsur-unsur visual, dan memilih perspektif. Dengan tips foto the rule of third
ini mampu membuat foto yang dihasilkan terasa menjadi lebih menarik.
Bukan hanya foto bahkan pelukis juga menggunakan konsep ini untuk
menghasilkan foto yang bagus. The rule of thirds adalah
pembagian bidang gambar menjadi tiga bagian vertical dan tiga bagian
horizontal. Garis-garis vertical dan horizontal ini merupakan posisi
penempatan objek paling ideal. Dalam dunia fotografi, the Rule of third
atau aturan 1/3 bagian adalah petunjuk bagaimana caranya memposisikan
obyek di 1/3 bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Teknik ini juga
termasuk dalam mengkomposisikan obyek kedalam satu frame, dengan posisi
yang tepat mengikuti acuan aturan sepertiga itu.Aturan ini mungkin lebih
tepat disebut sebagai panduan, sebab tidak selamanya penempatan obyek
di 1/3 bagian foto itu nikmat untuk dilihat bergantung dari obyek dan
hasil foto yang dihasilkan oleh fotografer.
Bidang foto dibagi menjadi tiga bagian.
vertikal dan horizontal, garis-garis ini merupakan posisi yang ideal
untuk penempatan objek utama. Ambil contoh di perpotongan tersebut
menjadi titik penempatan point of interest, the rule of third digabungkan dengan prinsip umum seni dengan menonjolkan kontras pada objek.
Bila hendak portrait fokuskan pada mata,
dan letakkan pada 1/3 bagian frame baik itu horizontal dan vertikal.
Hal ini membuat objek foto akan lebih menonjol.
Unsur visual berupa garis yaitu badan ditempatkan pada 1/3 frame menciptakan ruang kosong, foto terlihat lebih menraik dengan penggabungan unsur visual dan aturan the rule of third.
Perpotongan dua garis vertikal dan dua
garis horizontal menghasilkan empat titik potong. Empat titik ini
merupakan posisi paling ideal untuk penempatan point of interest,
dimana mata menjadi point of interest.